Jumat, 01 Februari 2013

Sebuah Renungan Hasnan Habib : WAHAI IBU DENGARKANLAH PANGGILANKU !

Hasnan Habib : Penulis buku " Mencetak anak berkwalitas Pemimpin Muslim di masadepan"
Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).Kemudia­n air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Al-Mukminun: 12-14)

Hai ibu, dengarkan aku, swara panggilan janinmu, calon anakmu, yang engkau tunggu,
Assalamualaikum­ ayah-bundaku, kutunggu shalat malammu, seperti aku menunggu malaikat yang akan mengantar ruhku, dalam dunia gelapku aku kesepian ayah-bunda, sungguh ingin kudengar lantunan ayat ayat suci dari mulutmu agar penuh memori otakku dengan gambaran petunjuk al-quran, biarkan aku tumbuh dengan swara swara merdu yang disukai nabi kita bunda, Muhammad. Ayahku, Bundaku, bangkitlah malam ini untuk tahajjud dan berdoa untukku, pintakan aku pada Allah kita, sifat dan karakter pemimpin Muslim yang sehat kuat, adil jujur, pemberani dan amanah, mumpung takdir itu belum datang padaku. Aku kesepian ayahku, bundaku, ingin kudengar isak tangismu memohon pada Ilahi Robbi agar aku tumbuh menjadi manusia Muslim terbaik, ceritakan sapaanku ini bunda pada seluruh sahabatmu muslimmu tercinta, anakmu ini hendak menjadi apa , tergantung pada doanya, jangan lupa ayah-bundaku sambangi janda tua dan anak yatim untuk minta doanya setiap saat, agar jiwaku bertambah kuat dalam kandunganmu oleh doa doa dan kebahaagiaan mereka. Setiap saat setiap detik aku menunggu sang malaikat datang membawakan catatan suratan takdirku, yang akan terjadi seumur hidupku, jodohku, rejekiku, hidup dan matiku, engkaulah bunda dan yanda yang menentukannya, lewat doamu, lewat pintamu pada Allah kita.

2 komentar: