Orang tua mengajarkan banyak hal kepada anak mereka, agar
mereka bisa menjadi anak yang mandiri, cerdas, dan percaya diri. Sejak
kecil, mereka telah dibekali oleh berbagai keahlian, seperti kursus mata
pelajaran ataupun kesenian. Tidak lupa mereka juga mengajarkan etika
serta pendidikan moral, agar anak-anak mereka menjadi anak yang sukses
ketika dewasa nanti.
Namun, ternyata
masih banyak orang tua yang lupa mengajarkan satu hal penting kepada
anak mereka. Mereka tidak mengajarkan anak-anak untuk menjadi cerdik
dalam mengatur keuangan. Padahal kesuksesan masa depan juga bergantung
pada kepandaian seseorang dalam mengatur uangnya.
Untuk membesarkan anak yang cerdik dalam mengatur keuangan,
seorang ahli finansial bernama Mary Hunt membagi beberapa tips hal-hal
yang perlu dilakukan dan dihindari oleh setiap orang tua.
Yang perlu dilakukan
Jadikan diri panutan
Anak
adalah peniru yang baik dari orang tuanya. Mereka lebih senang meniru
apa yang Anda lakukan ketimbang apa yang Anda katakan. Oleh karena itu,
sebelum mengajarkan anak-anak untuk menggunakan uang mereka secara
bijak, maka Anda sebagai orang tua harus lebih dulu melakukannya.
Ajak anak berbelanja
Dengan
mengajak anak berbelanja kebutuhan rumah tangga, mereka jadi tahu
pentingnya merencanakan, menyimpan, dan mencari barang kebutuhan mereka.
Biarkan mereka memegang daftar belanjaan agar membuatnya merasa turut
bertanggung jawab atas kebutuhan mereka.
Ajak anak ke bank
Membawa
anak Anda ke bank dan menunjukkan kepada mereka bagaimana cara bank
bekerja akan mendorongnya untuk mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan
seputar keuangan. Jika anak sudah berusia 10 tahun, maka Anda bisa
membukakan akun bank untuk mereka, sehingga mereka dapat merasakan
sendiri bagaimana cara bank bekerja.
Beri uang saku
Memberikan
uang saku secara berkala membuat mereka mempelajari cara mengatur uang
mereka sendiri. Anak usia 6 tahun sudah bisa diberikan uang saku
mingguan dan Anda dapat menambahkan jangka waktunya seiring bertambahnya
usia mereka. Ajarkan juga mengenai simpanan jangka pendek dan panjang,
juga cara untuk menghabiskan uang secara bijak.
Bicara santai tentang uang secara rutin
Membicarakan
keuangan secara santai kepada anak sama saja dengan mengajari mereka
bahwa keuangan adalah hal yang penting, mudah diakses, dan tidak
menakutkan. Membicarakan keuangan secara rutin adalah salah satu cara
penguatan konsep yang telah Anda ajarkan kepada anak dan memastikan
mereka mengerti maksudnya.
Jangan lakukan
Mengatakan, “Kita tidak mampu”
Jika
Anda ingin mengajarkan anak-anak untuk menggunakan uang dengan bijak,
maka jangan pernah berkata “Kita tidak mampu” kepada anak-anak Anda.
Tanpa Anda sadari, kata-kata itu akan membuat anak Anda khawatir bahkan
berpikir bahwa keluarga Anda sedang mengalami permasalahan finansial.
Sebagai gantinya, Anda bisa mengatakan “Kita lebih baik tidak
menghabiskan uang untuk hal itu” kepada anak.
Mengajak anak belanja untuk senang-senang
Jika
Anda tidak memiliki agenda yang jelas ketika berbelanja, maka sebaiknya
jangan ajak anak Anda. Menempatkan belanja sebagai kegiatan rekreasi
sama saja dengan mendukung anak Anda untuk menjadi konsumtif dan membeli
barang secara impulsif.
Menggunakan kartu kredit di depan anak
Khususnya
jika anak Anda masih terlalu kecil untuk memahami konsep uang. Uang kas
yang berbentuk fisik dapat dilihat oleh anak dan tidak akan
membingungkannya, sementara kartu kredit dapat mengirimkan pesan yang
beraneka ragam bagi anak-anak. Jadi, sebaiknya gunakan uang kas ketika
berbelanja dengan anak Anda yang masih kecil. Jika tidak, mereka tidak
akan mengerti konsekuensinya dan menganggap itu adalah kartu ajaib yang
membuat mereka bisa membeli apapun yang mereka inginkan.
Memberikan pinjaman pada anak
Ketika
memberikan uang saku kepada anak, maka Anda sedang mengajari mereka
untuk membuat pilihan dan hidup dengan konsekuensi itu. Jadi, ketika
uang saku anak untuk minggu ini sudah habis, jangan berikan mereka uang
pinjaman dengan catatan untuk mengurangi uang saku mereka di minggu
berikutnya.
Mengecilkan peran uang
Jangan
menghindari pertanyaan tentang uang dan menganggapnya sebagai suatu hal
yang tidak penting. Menanamkan cara menggunakan uang secara pandai dan
bijak sejak dini merupakan aspek terpenting agar mereka sukses dalam
hidup.
Dan Sesungguhnya Aku Telah menciptakan manusia dari suatu saripati dari tanah.Kemudian Aku jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).Kemudian mani yang terikat itu Aku jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Aku jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Aku jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Aku bungkus dengan daging. Kemudian Aku jadikan dia makhluk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Al-Mukminun: 12-14)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar